Pages

Friday, May 3, 2019

Ramadan di SCTV 2019, Sinetron Merindu Baginda Nabi Siap Menyentuh Hati Pemirsa

Sinetron ini menceritakan sepenggal hidup orang-orang yang merindu Baginda Nabi Saw. Adalah RIFA, remaja berprestasi yang baru pulang dari pertukaran pelajar di San Jose, Amerika. RIFA bisa berprestasi dilevel internasional karena diasuh oleh sepasang suami ikhlas pengasuh Pesantren Yatim Darus Sakinah bernama PAK NUR dan BU SAL. RIFA mulanya bernama DIPAH kepanjangan dari Ditemu ning Sampah, karena asalnya RIFA adalah bayi yang ditemukan ditempat sampah oleh MBAH TENTREM. Oleh MBAH TENTREM bayi DIPAH diberikan kepada PAK NUR dan BU SAL yang tidak memiliki anak. Sejak itu DIPAH diasuh PAK NUR dan diganti namanya menjadi SYARIFATUL BARIYYAH, dipanggil RIFA. MBAH TENTREM juga menyerahkan rumah dan tanahnya kepada PAK NUR untuk diwakafkan jadi panti asuhan.

RIFA hidup bersama keluarga besar Pesantren Yatim Darus Sakinah yang sederhana tapi asri dan nyaman. Keikhlasan dan kesabaran Pak Nur dan Bu Sal-lah yang membuat pesantren Yatim itu nyaman. Sehari-hari RIFA sekolah di SMA paling maju di kota Malang. Sejak kelas 1, RIFA selalu juara kelas. Hal itu membuat ARUM  tidak menyukai RIFA. Selama bersama RIFA, ARUM tidak pernah juara kelas, ARUM bisa menjadi juara 1, hanya ketika RIFA berada di Amerika. Ketika RIFA pulang ke Malang, setelah delapan bulan di Amerika dan Eropa, ARUM membuat protes supaya RIFA tinggal kelas sebab 8 bulan tidak masuk kelas. Namun BU RIRIN, sebagai walikelas bisa memberikan argumen yang tidak bisa ditolak bahwa RIFA harus naik kelas bersama ARUM dan teman-temannya, sebab selama di Amerika, RIFA tetap mengerjakan test jarak jauh, selain itu kepergian RIFA adalah sebagai duta sekolah, lebih dari itu RIFA mengharumkan nama sekolah dan Indonesia dengan menjadi pemenang olimpiade matematika tingkat SLTA di San Jose, USA.

RIFA selalu berusaha bersikap baik kepada ARUM, namun ARUM membalas dengan kebencian. RIFA menganggal ARUM bukan musuh tetapi sahabat dalam berlomba meraih kebaikan, sementara ARUM menganggap RIFA adalah musuh besar yang menghalangi kesuksesannya. Lebih parah lagi, ketika ARUM memiliki teman pembisik bernama TIWIK, yang kerjaannya memfitnah RIFA dan mengadu-domba. Termasuk ketika RIFA memberikan kaos oleh-oleh dari Amerika dengan tulus yang dititipkan kepada TIWIK (18 tahun), ternyata kaos itu oleh TIWIK disobek dan dibuat menghasut ARUM bahwa RIFA sebenarnya berniat menghina ARUM dengan memberikan kaos sobek. Api kebencian semakin menyala di dada ARUM.

Let's block ads! (Why?)

from Berita Gosip Terbaru Dunia Hiburan Indonesia Dan Luar Negeri kalo berita kurang lengkap buka link di samping http://bit.ly/2Vaml3u

No comments:

Post a Comment